10 Faidah Shalat Shubuh Berjamaah
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu
'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
sangat gembira melihat para sahabatnya menjaga shalat Shubuh berjama’ah
di Senin, 12 Rabi’ul Awal 11 H. Itulah shalat terakhir yang disaksikan
baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebelum kembali kepada Allah Subahanahu wa Ta'ala.
Shalat Shubuh berjama’ah memiliki
keistimewaan tersendiri dibandingkan shalat-shalat fardhu lainnya. Di
mana keutamaan-keutamaan shalat fardhu berjamaah selainnya ada pada
shalat Shubuh; seperti setiap langkah ke masjidnya menghapuskan
kesalahan dan mengangkat derajat, memiliki selisih 27 derajat
dibandingkan shalat sendirian, dan faidah lainnya.
10 faidah shalat shubuh berjamaah yang
akan disebutkan berikut ini akan menjadi cemeti yang membangkitkan
semangat seorang mukmin untuk mendatanginya. Rasa kantuk dan malas pasti
bisa dikalahkan sehingga kaki ringan melangkah ke masjid, jika
benar-benar memahami nilai faidah-faidah tersebut.
Pertama, berada dalam jaminan keamanan dari Allah.
Diriwayatkan dari Jundub bin Abdillah Al-Bajali Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَن صلَّى
الصبح، فهو في ذمة الله، فلا يَطلُبَنَّكم الله من ذمَّته بشيء؛ فإن من
يطلُبهُ من ذمته بشيء يدركه، ثم يَكُبه على وجهه في نار جهنم
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada
dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu
apa pun pada jaminan-Nya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada
jaminan-Nya, pasti Dia akan mendapatkannya. Kemudian dia akan
ditelungkupkan pada wajahnya di dalam Neraka.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain terdapat tambahan,
من صلى صلاة الصبح في جماعة فهو في ذمة الله
“Siapa shalat Shubuh berjamaah maka ia berada dalam jaminan Allah.”
Maksudnya, siapa yang mengerjakan shalah
shubuh berjamaah jaminan, ia berada di bawah jaminan keamanan dari
Allah. Tak seorangpun bisa mencelakainya. Allah tak akan biarkan
seseorang mencelakainya.
Kedua, mendapatkan pahala Qiyamullail sepanjang malam.
Diriwayatkan dari Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَن صلى العشاء في جماعة، فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة، فكأنما صلَّى الليلَ كلَّه
“Siapa melaksanakan shalat Isya’
berjamaah, maka seolah-olah melaksanakan shalat separoh malam. dan siapa
melaksankan shalat Shubuh berjamaah seolah-olah ia melaksanakan shalat
malam sepanjang malam itu.”(HR. Muslim)
Ketiga, terbebas dari kenifakan.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
ليس صلاة
أثقل على المنافقين من الفجر والعشاء، ولو يعلمون ما فيهما، لأتَوهما ولو
حبوًا، ولقد هممتُ أن آمُرَ المؤذِّن فيُقيم، ثم آخُذَ شُعلاً من النار،
فأحرِّقَ على من لا يخرج إلى الصلاة بعد
“Tidak ada Shalat yang lebih berat atas
orang-orang munafik daripada shalat Shubuh dan Isya’. Seandainya mereka
tahu (keutamaan) yang terdapat di kedua shalat itu, niscaya mereka akan
melaksanakannya kendati dengan merangkak.” (HR. Muttafaq 'Alaih)
Keempat, meraih cahaya sempurna di hari kiamat.
Dari Buraidah al-Aslami Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
بشِّرِ المشَّائين في الظُّلَم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة
“Sampaikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid dengan cahaya
yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan al-Tirmidzi)
Kelima, malaikat menyaksikan orang yang shalat shubuh berjama’ah dan memuji mereka di hadapan Allah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
يتعاقبون
فيكم ملائكةٌ بالليل، وملائكةٌ بالنهار، ويجتمعون في صلاة الفجر وصلاة
العصر، ثم يعرُجُ الذين باتوا فيكم، فيسألهم ربُّهم - وهو أعلم بهم -: كيف
تركتم عبادي؟ فيقولون: تركناهم وهم يصلُّون، وأتيناهم وهم يصلون
“Para Malaikat (penjaga) di waktu
malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian. Mereka berkumpul
pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar. Lalu malaikat yang telah
menjaga kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah bertanya kepada
mereka -padahal Dia lebih mengetahui dari mereka-, “Bagaimana kalian
tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka
saat mereka sedang shalat dan kami datangi mereka saat mereka sedang
shalat.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Keenam,
mendapat pahala haji dan umrah apabila setelah shalat shubuh berjamaah
dilanjutkan berdzikir sehingga matahari terbit dan ditutup shalat 2
rakaat.
Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ صَلَّى
الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ
الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ
وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
"Siapa yang shalat Shubuh dengan
berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sehingga matahari terbit,
kemudian shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala haji dan umrah
sempurna (diulang tiga kali)." (HR. Al-Tirmidzi, dihassankan oleh Al-Albani dalam al-Misykah, no. 971)
Ketujuh, meraih pahala besar pada shalat sunnah Qabliyahnya.
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
رَكْعَتَا الْفَجْرِخَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Shalat 2 rakaat fajar (qabliyah Shubuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)
Kedelapan, shalat shubuh berjamaah sebab selamat dari neraka.
Dari Umarah bin Ruwaibah Radhiyallahu 'Anhu, berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
لن يلج النارَ أحدٌ صلى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” Yakni shalat Shubuh dan shalat ‘Ashar. (HR. Muslim)
Kesembilan, Shalat Shubuh berjamaah salah satu sebab utama masuk surga. Ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
من صلى البردين دخل الجنة
“Barangsiapa yang shalat didua waktu yang dingin niscaya masuk surga.” (Muttafaqun ‘Alaihi) maksud dua waktu yang dingin adalah shalat Shubuh dan ‘Ashar.
Kesepuluh, melihat wajah Allah di hari kiamat.
Sejumlah ulama menyebutkan bahwa ini
adalah faidah yang paling agung dari shalat shubuh berjama’ah. Di mana
seseorang memaksa matanya untuk terbuka dan digunakan berjalan menuju
rumah Allah untuk memenuhi panggilan-Nya. Kelak di akhirat, Allah
sempurnakan nikmat pada penglihatannya dengan melihat wajah Allah yang
Maha Indah.
Dari Jarir bin Abdillah al-Bajali Radhiyallahu 'Anhu, berkata: kami pernah duduk-. duduk di sisi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Ketika itu beliau melihat bulan purnama. Kemudian beliau bersabda,
أَمَا إنكم
سترَون ربَّكم كما ترَون هذا القمر، لا تُضَامُّون في رؤيته، فإن استطعتم
ألا تُغلبوا على صلاةٍ قبل طلوع الشمس وقبل غروبها، فافعلوا
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya
kalian akan melihat kepada Rabb kalian sebagaimana kalian melihat kepada
bulan ini. Kalian tidak terhalangi melihatnya. Bila kalian mampu untuk
tidak meninggalkan shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum
terbenamnya, maka lakukanlah!” (Muttafaq ‘Alaih)
Penutup
Melihat keutamaan shalat shubuh
berjamaah dan faidah-faidahnya, haruslah setiap kita bersemangat
mengerjakan shalat shubuh berjama’ah. Karena itu, siapkan niat baik
sebelum tidur untuk bisa bangun sebelum shubuh agar mendapati shalat
shubuh berjamaah. Jangan begadang larut malam. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam] [link sumber]
Post a Comment